Добавил:
Upload Опубликованный материал нарушает ваши авторские права? Сообщите нам.
Вуз: Предмет: Файл:
karya_ilmiah_ budaya ketapang.doc
Скачиваний:
3
Добавлен:
13.07.2019
Размер:
373.76 Кб
Скачать

i

KATA PENGANTAR

BISMILLAHIRRAHMANNIRRAHIM

Alhamdulilah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Makalah ini penulis susun berdasarkan tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Dasar yakni tentang Syair Gulung sebagai seni budaya di Kabupaten Ketapang.

Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu disini. Maka dari itu, penulis hanya bisa menggucapakan terimakasih khususnya kepada :

  1. Bapak Drs. Kusyadi selaku Dosen Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Dasar

  2. Rekan Mahasiswa-mahasiswi STAI AL-HAUDL Ketapang

Penulisan makalah ini adalah suatu permulaan dan masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran dari pembaca. Diharapakan dengan adanya kritik dan saran tersebut dapat menambah kemampuan penulis untuk membuat Karya Tulis Ilmiah yang lebih baik.

Ketapang, 29 Oktober 2011

Penulis

ii

Halaman Pengesahan

Diketahui :

Ketua Tim Penulis Sekretaris Tim Penulis

Supardiansyah Bahria

DISAHKAN : KETAPANG

TANGGAL : 29 OKTOBER 2011

Dosen Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Dasar

Drs. Kusyadi

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………… i

LEMBAR PENGESAHAN….....…………………………………………………. ii

DAFTAR ISI......................………………………………………………………. iii

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………..…….. vi

ABSTRAK................................................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

  1. Latar Belakang Penulisa………………………………............. 1

  2. Rumusan Masalah……………………………………………... 1

  3. Tujuan Penulisan…………………………………………….... 2

  4. Manfaat Penulisan…………………………………………….. 2

  5. Metode Penulisan……………………………………………… 2

  6. Sistematika Penulisan…………………………………………. 2

BAB II LANDASAN TEORI PENULISAN............................................... 3

  1. Pengertian Seni Budaya…………………………………….. 3

  2. Dampak Globalisai Terhadap Seni Budaya Ketapang…….. 3

  3. Pengertian dan Lagu-lagu Syair Gulung…………………… 3

  4. Upaya Pemerintah Melestarikan Seni Budaya di Ketapang.. 4

BAB III PEMBAHASAN........................................................................ 5

  1. Seni Budaya dalam Pandangan Masyarakat Ketapang…….. 5

  2. Hasil Globaliasi Terhadap Seni Budaya……………………. 5

  3. Pemahaman Masyarakat Terhadap Syair Gulung………….. 6

iii

  1. Kerjasama Pemerintah dan Masyarakat dalam Melestarikan Seni Budaya Syair gulung di Ketapang……………………………………… 6

BAB IV PENUTUP..................................................................................... 7

  1. Simpulan................................................................................... 7

  2. Saran...................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 8

LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................. 9

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gamabar 1.1 Gambar Orang yang Mengikuti Lomba Seni Budaya Syair Gulung…...… 9

vii

Abstrak

Budaya dalam arti yang luas adalah norma yang berlaku dimasyarakat. Semua itu terdapat dalam legenda yang di kisahkan dalam bentuk seni budaya yaitu syair. Sekarang budaya telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, namun semua itu terpengaruh globalisasi. Di dalam budaya banyak terkandung nilai seni serta etika. Sebab itu budaya yang baik harus terus di jaga untuk dilestarikan. Semua itu khususnya adalah tugas generasi muda untuk menjaga seni budaya yang telah ada.

Kata Kunci : Budaya, Seni Budaya, Globalisasi, Generasi Muda.

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Ketapang adalah salah satu Kabupaten yang juga terdapat suku bangsa Indonesia. Suku bangsa di Kabupaten Ketapang memiliki potensi alam dan kebudayaan yang sangat tinggi, sehingga Kabupaten Ketapang atau bisa juga disebut sebagai Kota Kayong cukup terkenal. Hal ini menggugah hati penulis, untuk meneliti kehidupan Seni Budaya yang ada di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat.

Budaya yang berkembang di Kab. Ketapang sanggat banyak, hampir setiap daerah di Kab. Ketapang memiliki ciri budaya nya sendiri. Semua itu adalah bentuk perpaduan yang terjadi dari semua budaya yang ada. Selain itu Ketapang juga di kenal dengan istilah Tanah Kayong yang memiliki sejarah kerajaan dan berbagai seni budaya terdapat didalam kebudayaan itu.

Seni budaya adalah wujud dari rasa kagum dan penghargaan semua masyarakat Kayong dengan perkembangan budaya yang ada. Setiap daerah di Kab Ketapang memiliki seni-seni yang bermacam ragam dan menarik. Salah satu seni budaya yanag terus di jaga untuk dilestarikan di Kabupaten Ketapang adalah Syair Gulung. Syair Gulung di jadikan suatu alat untuk para pemuda atau siapapun untuk mengungkapkan segala apa yang ada di dalam fikiran nya.

  1. Rumusan Masalah

  1. Apa Pengertian Seni Budaya?

  2. Apa Dampak Globalisai Terhadap Seni Budaya Ketapang?

  3. Apa Pengertian dan Lagu-lagu Syair Gulung ?

  4. Apa Upaya yang dilakuakan Pemerintah Kab. Ketapang untuk Melestarikan Seni Budaya?

1

2

  1. Tujuan Penulisan

  1. Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Dasar.

  2. Mengetahui Pengaruh Globalisasi Terhadap Seni Budaya di Ketapang

  3. Sebagai Pengetuahuan Dasar Ilmu Pengetahuan Mahasiswa-mahasiswi STAI AL-HAUDL Ketapang

  1. Manfaat Penulisan

  1. Bagi Penulis Semua ini dapat di jadikan acuan Dasar Ilmua Pengetahuan

  2. Melihat Sruktur Sosial yang ada di masyarakat dalam Seni Budaya

  1. Metode Penulisan

  1. Tempat dan Waktu Penulisan

Penulisan ini dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober – 4 November 2011 di STAI AL-HAUDL Ketapang

  1. Subjek Penulisan

Subjek penulisan dalam makalah ini adalah Masyarakat dan Pemuda Kabupaten Ketapang

  1. Sistematika Penulisan

Abstrak

BAB I Pendahuluan

  1. Latar Belakang Penulisan

  2. Rumusan Masalah

  3. Tujuan Penulisan

  4. Manfaat Penulisan

  5. Metode Penulisan

  6. Sistematika Penulisan

2

BAB II Landasan Teori Penulisan

  1. Pengertian Seni Budaya

  2. Dampak Globalisai Terhadap Seni Budaya Ketapang

  3. Pengertian dan Lagu-lagu Syair Gulung

  4. Upaya Pemerintah Melestarikan Seni Budaya di Ketapang

BAB III Pembahasan

  1. Seni Budaya dalam Pandangan Masyarakat Ketapang

  2. Hasil Globaliasi Terhadap Seni Budaya

  3. Pemahaman Masyarakat Terhadap Syair Gulung

  4. Kerjasama Pemerintah dan Masyarakat dalam Melestarikan Seni Budaya di Ketapang

BAB IV PENUTUP

  1. Simpulan

  2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB II

LANDASAN TEORI

  1. Pengertian Seni Budaya

Pengertian Budaya

Budaya berasal dari bahasa Sansekerta (Buddayah) dan bentuk jamaknya adalah Budi dan Daya.     1. Budi   : artinya akal, pikiran, nalar     2. Daya  : artinya usaha, upaya, Ikhtiar

Jadi kebudayaan adalah segala akal pikiran dalam berupaya atau berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Pengertian Seni:

Kata "seni" adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kabarnya kata seni berasal dari kata "SANI" yang kurang lebih artinya "Jiwa Yang Luhur atau Ketulusan jiwa". Mungkin saya memaknainya dengan keberangkatan orang atau seniman saat akan membuat karya seni, namun menurut kajian ilmu di Eropa mengatakan "ART" (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang atau karya dari sebuah kegiatan.

adapun beberapa teori seni menurut beberapa tokoh : 1. Ki. Hadjar Dewantara 

Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dan bersifat indah, menyenangkan dan dapat menggerakan jiwa manusia, 2. Herbert Read  Aktivitas menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan,

3

3

3. Ahdiat Karta Miharja

Kegiatan rohani yang merefleksi pada jasmani, dan mempunyai daya yang bisa membangkitkan perasaan atau jiwa orang lain.

Seni budaya adalah sikap jiwa yang tulus dalam mengkreativitaskan suatu nilai yag terdapat dalam kehidupan.

  1. Dampak Globalisai Terhadap Seni Budaya Ketapang

Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa dan daerah khususnya di Ketapang.

Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja  khusus dalam bidang hiburan massa atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Sekarang ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di tv yang bermuara dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Korea melalui stasiun televisi di tanah air. Belum lagi siaran tv Internasional yang bisa ditangkap melalui parabola yang kini makin banyak dimiliki masyarakat. Sementara itu, kesenian-kesenian populer lain yang tersaji melalui kaset, vcd, dan dvd yang berasal dari manca negara pun makin marak kehadirannya di tengah-tengah kita. Fakta yang demikian memberikan bukti tentang betapa negara-negara penguasa teknologi mutakhir telah berhasil memegang kendali perubahan seni budaya khususnya di negara kita. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita.

3

Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi.

Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya seni budaya dari kehidupan masyarakat dan membuat para pemuda pemudi semakin sering melupakan seni budya daerah nya sendiri. Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas, akibatnya masyarakat khususnya pemuda tidak tertarik lagi menikmati berbagai pertunjukan seni budaya yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka. Sekalipun demikian bukan berarti semua kesenian tradisional mati begitu saja dengan merebaknya kemajuan.

  1. Pengertian dan Lagu syair gulung

  1. Asal mula syair gulung Syair Gulung pada awalnya hanyalah sebuah bentuk karangan atau disebut kengkarangan, lambat laun berubah menjadi Syair Gulung dikarenakan ditulis di atas kertas kemudian digulung dan disimpan di dalam paruh burung, di dalamnya banyak memuat bentuk-bentuk dari penginternalisasian terhadap ayat-ayat al-Qur`an, berupa bait-bait kata yang indah mengandung nasehat dan petunjuk hidup agar senantiasa masyarakat Melayu di sana berpegangan teguh dengan al-Qur`an sebagai sumber hukum agama yang juga merupakan firman dari Rabb Aja wa Jala dalam kehidupan kesehariannya sebagai seorang Melayu. Dahulunya Syair Gulung dipakai oleh para da`i-da`i yang datang ke Tanah Kayong atau Tanjung Pura sebagai Mediasi dalam menyebarkan dakwah Islam

3

Dalam sejarahnya Syair Gulung merupakan salah satu bentuk lisan namun setelah masuknya Islam maka kerajaan Tanjung Pura mulai terbuka dengan dunia luar dan mulai mengenal keberaksaraan, selain itu Syair Gulung mulai ditulis di atas kertas atau apapun pada masa itu untuk memudahkan sang pengarang dalam menyampaikan syairnya. Lewat tulisanmemungkinkan terjadinya visualisasi atau respons dari indra mata yang akan merangsang otak dari si pengarang menghapal dari tulisannya tersebut. Menurut sejarah masuknya Syair Gulung ke Tanah Kayong, tanah Tanjung Pura yang sekarang bernama Kabupaten Ketapang, seiring dengan berkembangnya ajaran Islam. Penyiar agama Islam pada waktu itu bernama Syekh Hasan al-Qodry pada pada jaman kejayaan Kerajaan Tanjung Pura.Masyarakat pada waktu itu banyak yang masih menganut agama Hindu dan Animisme, terutama masyarakat yang tinggal jauh dari pusat kerajaan Tanjung Pura, oleh karena itulah Syekh Magribi menggunakan berbagai macam cara untuk menyiarkan agama Islam. Salah satu sarana pendekatannya adalah menggunakan pendekatan kesastraan sebab dengan bahasa sastra dapat menyentuh sisi intuisif dari yang mendengarkannya. Ini juga didukung oleh kebiasaan masyarakat Melayu yang gemar melantunkan Syair dalam bentuk apapun. Menurut sumber dari para pemuka adat Melayu yang tergabung dalam Majelis Adat Budaya Melayu (MABM), ada beberapa versi tentang sejarah keberadaan Syair Gulung. Kebanyakan dari mereka menyepakati bahwa Syair Gulung pada dasarnya sudah ada di Tanah Kayong Tanjung Pura pada saat Islam pertama kali di mungkinkan Islam masuk dibawa oleh Syekh Hasan al-Qodry atau juga dibawa oleh da`i-da`i dari bangsa Melayu yang datang ke Tanah Kayong yang kemudian dilanjutkan oleh Syekh Magribi. Adapun dari mereka yang meyakini bahwa Syair Gulung pada dasarnya sudah ada jauh sebelum masuknya Islam, dikarenakan bangsa Melayu merupakan bangsa yang gemar akan sastra, dan sastra merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan orang-orang Melayu.

3

Sehingga unsur-unsur Islami yang ada di dalam Syair Gulung merupakan bentuk akulturasi dari internalisasi nilai-nilai Islam yang direduksi dari al-Qur`an dan hadis ke dalam sastra sebagai mediasi pendekatan dakwah. Pada mulanya Syair Gulung mensyiarkan tentang sejarah Kehidupan Nabi Muhammad sebagai mediasi dakwah. Lambat laun peranan Syair Gulung mengalami perubahan tidak hanya sebagai mediasi dalam berdakwah tetapi juga sudah masuk dalam aspek-aspek lain dari kehidupan masyarakat Melayu Tanah Kayong seperti : pada zaman sekarang Syair Gulung sering dilantunkan di acara-acara adat, acara pernikahan, sunatan, selamatan orang naik Haji, bahkan merebah sampai ke acara-acara resmi di dalam pemerintahan Kabupaten Ketapang. Dari aspek inilah menjadikan Syair Gulung bertambah perannya dalam kehidupan Masyarakat Melayu Tanah Kayong.

  1. Contoh Syair Gulung

Syair gulung dimulai dengan puji pujian kepada Allh,Rasul serta para sahabat seperti pada permulaan pidato atau khutbah seperti contoh berikut ini:

Bismillah itu permulaan qalam

Dengan name Allah Haliqul ‘Alam

Memberi syafaat siang dan malam

Kepade Mahluk seisi ‘alam

Alhamdulillah mule dikate

Memuji Allah Tuhan semiste

Empat puji ade beserte

Semua terpulang pade Allah Ta’ale

3

3

Ashshala tu washshala mu’ala Saidine

Pesuruh Allah Tuhan Rabbane

Dielah penghulu alim sempurne

Menyuruh beriman tiade line

  1. Lagu-Lagu Syair Gulung

Pada awal nya syair hanya dilantunkan menurut perasaan pensyair saja. Tetapi dengan berkembangnya budaya, syair mulai dikenalakan dengan bermacam lagu di anataranya:

  1. Selindang delima

  2. Awak leman

  3. Lemang melayu

  4. Berayun anak

  5. Siti zubaidah

  6. Seluang beranyut

Namun tidak semua penyair menguasai lagu-lagu tersebut dan biasanya setiapa daerah memiliki lagu khas tersendiri dalam membawakan syair gulung.

4

  1. Upaya yang dilakuakan Pemerintah Kab. Ketapang untuk Melestarikan Seni Budaya

Hiburan, seni dan kreatifitas merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Semua kebudayaan yang ada didunia mempunyai bentuk hiburan yang berbeda satu sama lain, dipengaruhi oleh adat istiadat dan gaya hidup yang berlainan, yang mana hal ini semestinya harus kita lestarikan. Daerah Kab. Ketapang yang terdiri dari multi etnis sebenarnya kaya akan ragam seni dan budaya. Salah satu seni budaya tradisional daerah Kabupaten ketapang yang perlu untuk dilestarikan ialah seni dan budaya syair gulung.

Banyak cara untuk menghidupkan atau mengenalkan serta melestarikan seni budaya yang ada di Kabupaten Ketapang . Salah satunya yaitu dengan mengadakan ataupun mengikuti berbagai event yang berkaitan dengan pengembangan seni dan budaya seperti misalnya Gawai Adat melayu di Tingkat Provinsi Kal-Bar, kegiatan FBBK, Festival MABM, dan Festival Kraton yang sekarang sedang dilaksanakan di Mulia Kerta. Selain itu dalam setiap peringatan hari-hari penting, di sekolah-sekolah juga sering mengadakan berbagai perlombaan yang mengankat tema seni budaya. Semua itu adalah wujud usaha yang dilakukan pemerintah serta masyarakat dalam menjaga, mengenalkan dan melestarikan Seni Budaya yang ada di Kabupaten Ketapang.

BAB III

PEMBAHASAN

Соседние файлы в предмете [НЕСОРТИРОВАННОЕ]